Fluktuasi Naik dan Turun Muka Air Laut

Fluktuasi Naik dan Turun Muka Air Laut

Apakah pengertian dari fluktuasi? Lalu bagaimana fluktuasi muka air laut itu? Apakah hubungannya dengan geologi?

Fluktuasi dalam KBBI merupakan gejala yang menunjukkan turun-naiknya sesuatu. Dalam bahasan kali ini kita membahas mengenai naik dan turunnya muka air laut. Kita membahas laut terutama daerah transisi disini karena merupakan daerah peralihan dari darat ke laut yang sangat dipengaruhi oleh air. Tentunya sangat mempengaruhi proses pembentukan batuan yang terjadi di lingkungan pengendapan tersebut. Sebelumnya kita pelajari beberapa istilah berikut ini untuk memahami lebih dalam mengenai perubahan fluktuasi permukaan air laut.





Global Sea Level vs Relative Sea Level
Global Sea Level (Eustatic Sea Level) adalah tinggi permukaan air laut yang diukur dari  permukaan air laut sampai datum tetap (Posamentier et al., 1988).
Relative Sea Level adalah tinggi permukaan air laut yang diukur antara permukaan laut dengan pergerakan local datum, seperti basement atau permukaan dalam tumpukan sedimen (Posamentier et al., 1988).
Sumber: https://indrahdyt.wordpress.com/tag/lowstand/
Gambar Eustasi dan Relatif Sea Level


Transgresi dan Regresi

Transgresi (Genang Laut/Landward) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan garis pantai yang menuju (maju) ke arah daratan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab seperti pasokan sedimen (sedimen supply) lebih kecil dari pada tempat akomodasi (accommodation space), perubahan global dan relatif sea level.
Regresi (Susut Laut/Seaward) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan garis pantai yang menuju (mundur) ke arah lautan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab seperti pasokan sedimen (sediment supply) lebih besar dari tempat akomodasi (accommodation space), perubahan global dan relatif sea level. Dalam sikuen stratigrafi terdapat istilah force regresi yang berarti suatu kondisi regresi yang dipaksakan karena drop sea level.
Jadi istilah transgresi dan regresi hanya mengenai perubahan garis pantai yang maju atau mundur dari posisi awal. Kedua istilah ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan pengendapan yang terjadi di dalamnya. Transgresi dan regresi ini menghasilkan produk pengendapan.
Sumber: http://www.wikiwand.com/id/Batuan_sedimen
Gambar Transgresi dan Regresi

Deepening-up vs Shallowing-up

Deepening-up: Kondisi dimana lingkungan pengendapannya berubah dari dangkal menjadi semakin dalam dengan menghasilkan pengendapan fasies pada sikuen vertikal. Hal ini terjadi karena sea level rise.
Shallowing-up: Kondisi dimana lingkungan pengendapannya berubah dari dalam menjadi semakin dangkal dengan menghasilkan pengendapan fasies sikuen vertikal. Hal ini terjadi karena sea level drop.
Dalam istilah deepening-up dan shallowing-up membahas mengenai perubahan lingkungan pengendapan yang terjadi akibat fluktuasi naik turunnya muka air laut. Contohnya dari suatu lingkungan yang memiliki kedalaman -50 meter dibawah permukaan air laut berubah lingkungan pengendapannya menjadi permukaan daratan 1 meter diatas permukaan air laut.

Retrogradasi vs Progradasi vs Agradasi

Retrogradation: Perkembangan pola pengendapan yang mundur mengisi tempat akomodasi yang ada diatas pengendapan yang sudah ada sebelumnya dan terjadi backstapping. Pola pengendapan mundur ini salah satunya disebabkan oleh naiknya muka air atau garis pantai menuju ke arah darat identik dengan transgresi. Hal ini terjadi dimana pasokan sedimen (supply sediment) lebih rendah dibandingkan dengan tempat akomodasi (accommodation space).
Progradation: Perkembangan pola pengendapan yang maju mengisi tempat akomodasi yang berada di depannya. Pola pengendapan maju ini salah satunya disebabkan oleh turunnya muka air atau garis pantai menuju ke arah laut identik dengan regresi. Hal ini terjadi dimana pasokan sedimen (supply sediment) lebih besar dibandingkan dengan tempat akomodasi (accommodation space). 
Agradation: Perkembangan pola yang tetap dimana volume pasokan sedimen (supply sediment) seimbang dengan tempat akomodasi (accommodation space) (keseimbangan antara sediment supply dan kenaikan muka air laut).
Dalam istilah ini mebahas mengenai perkembangan dari pola pengendapan yang terjadi pada lingkungan laut akibat dari perubahan muka air laut.

Sumber: https://indrahdyt.wordpress.com/tag/lowstand/
Gambar Progradasi, Agradasi, dan Retrogradasi Parasekuen Set

Finning Up vs Coarsening Up 
Finning-Up: Tekstur batuan dari beberapa lapisan yang mengalami perubahan besar butir dimana diawali lapisan kasar klastika pada lapisan paling bawah dan menghalus menuju atas. Perubahan ini menunjukkan penurunan kekuatan arus transportasi pada saat pengendapan berlangsung (Boggs, 1987).
Coarsening-Up: Tekstur batuan dari beberapa lapisan yang mengalami perubahan besar butir dimana diawali lapisan halus klastika pada lapisan paling bawah dan mengkasar menuju atas. Perubahan ini menunjukan peningkatan kekuatan arus transportasi pada saat pengendapan berlangsung (Boggs, 1987).
Dalam istilah ini mebahas mengenai hasil pengendapan yang mengalami perubahan besar butir akibat dari perbedaan kekuatan arus air laut.

Thinning Up vs Thickening Up 
Thinning-Up: Suksesi menipis keatas yang menunjukkan adanya penurunan ketebalan lapisan batuan sedimen kearah atas. Penipisan lapisan batuan ini menandakan adanya perubahan energi yang berkurang pada lingkungan pengendapan (Batiat, 1996).
Thickening-Up: Suksesi menebal keatas yang menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan batuan sedimen kearah atas. Penebalan lapisan batuan ini menandakan perubahan energi yang bertambah besar (dari fasies energi rendah menuju fasies dengan energi tinggi) (Batiat, 1996).
Dalam istilah ini mebahas mengenai hasil pengendapan yang mengalami perubahan ketebalan akibat dari perbedaan kekuatan energi air laut.

Fluktuasi naik turunnya muka air laut mempengaruhi perpindahan garis pantai, perubahan lingkungan pengendapan, serta perubahan produk geologinya seperti: pengembangan pengendapan progradasi, retrogradasi, agradasi; besar butir; dan ketebalan dari batuan tersebut. Sehingga kita mengetahui proses yang terjadi saat batuan tesebut diendapkan. Kesimpulannya fluktuasi naik dan turunnya muka air laut sangat mempengaruhi geologi pembentukannya. Bagaimana sudah dapat mencerahkan?



Daftar Artikel:
  1. Pengertian & Sejarah

  1. Petrologi

  1. Geologi Struktur

  1. Geoteknik

  1. Stragrafi

  1. Geomigas



Disini saya juga masih belajar mengenai geologi yang saya sharing kan dari apa yang sudah saya dapat di bangku perkuliahan. Kritik, saran, dan koreksi sangat saya hargai dan saya sangat berterima kasih. Terima kasih sudah mau merelakan waktunya untuk membaca blog saya yang sederhana ini. Sekian artikel saya mengenai Fluktuasi Naik dan Turun Muka Air Laut.

Sumber: 

video youtube, dan bahan ajar selama kuliah.

Jika ingin lebih mendalami tentang stratigrafi silahkan kunjungi website SEPM Strata.
 

2 Responses to "Fluktuasi Naik dan Turun Muka Air Laut"

Popular Posts