Drill Stem Test (DST) Formasi Geologi

DrillStem Test (DST) Formasi Geologi


Drill Stem Test (DST) merupakan suatu pengujian yang dilakukan pada dunia perminyakan. Lalu apakah pengertian dari Drill Stem Test itu sendiri? Kemudian apa hubungannya dengan Geologi? Saya akan mencoba menjelaskan sebaik mungkin sehingga dapat membantu mencerahkan dan menambah wawasan untuk orang awam, dan geologist lainnya.

Sumber: http://www.rigzone.com/training/insight.asp?insight_id=318&c_id=1 

Drillstem test atau sering disebut DST merupakan suatu prosedur mengenai produktivitas formasi dimana memisahkan dan menguji dari permeabilitas, tekanan, dan kemampuan produksi dari formasi geologi selama proses pemboran berlangsung. DST membutuhkan waktu yang singkat agar dapat diketahui dampak dari fluida pemboran yang mempengaruhi formasi. Uji DST sangat penting untuk mengukur tekanan pada drill stem dan sangat beguna untuk mendapatkan informasi mengenai fluida formasi. Selain itu, DST juga berfungsi sebagai penentuan kandungan reservoir hidrokarbon, serta karakteristik dari reservoir tersebut seperti permeabilitas, demage ratio dan faktor skin. Uji DST ini sangat membantu para geologist dalam mengetahui kondisi sebuah formasi batuan yang sangat menunjang pekerjaan pada geologi minyak bumi dan gas (geomigas).
Cara melakukan uji DST yaitu dengan menghentikan pemboran dan kemudian memproduksikan fluida formasi melalui pipa bor. Uji DST ini biasanya dilakukan dengan dua periode. Periode pertama berupa pengaliran dimana terdiri dari uji alir pertama dan kedua. Sedangkan periode kedua yaitu dua kali penutupan (tutup pertama dan kedua). Analisa pressure build up metode Horner pada kedua penutupan sumur dapat dipakai sehingga mendapatkan besaran produktivitas dan karakteristik formasi. Untuk pengembangan lebih lanjut, dibutuhkan interpretasi dini dari karakterisasi reservoir.
Gambar Bagian-bagian DST.
Data hasil DST dapat berupa tekanan formasi baik itu yang statis maupun yang flowing, Short-term pressure transient test, indikasi tentang flow rates, dan contoh cairan formasi. Sedangkan hasil analisanya berupa analisis well bore demage dengan sifat-sifat formasi, analisis kandungan produksi yang berpotensial melalui jenis cairan dan flow rates, analisis stimulation dan jenis completion yang disarankan. Pada permeabilitas rendah atau formasi yang memiliki tekanan rendah, suface produksi tidak akan tercapai tetapi volume dan flow rate dari fluida masih dapat dianalisis bersamaan dengan drill stem.
Sumber: http://www.elnusa.co.id/product-services/drilling-oilfield-services/well-testing-services/
Bagian-bagian DST
Analisa DST Secara Kualitatif
Dalam menganalisa secara kualitatif, perlu diperhatikan tekanan sebagai fungsi dari waktu yang biasanya direkam pada pelat metal. Berikut beberapa hal yang dapat dianalisa secara kualitatif dari rekaman pelat metal tersebut:
1.  Karakteristik dari reservoir yang diuji berhubungan dengan kandungan fluida reservoir.
2.      Kejadian mekanis yang terjadi di dalam sumur.
3.      Tindak lanjut untuk DSTsecara kuantitatif.
Untuk memeriksa hasil rekaman DST perlu dilakukan beberapa langkah berikut:
1.      Pressure base line harus lurus dan jelas.
2.  Perbandingan dari initial hydrostatic pressure dengan final hydrostatic pressure harus sama besar. Hal ini harus sesuai dengan berat jenis lumpur yang digunakan serta kedalamannya.
3.   Rekaman kurva periode aliran dan penutupan harus terekam dengan baik dan bergusi sebgai kurva yang menerus (smooth).


Analisa DST Secara Kuantitatif
Analisa DST secara kuantitatif menggunakan metode Horner periode tutup pertama dan kedua sehingga berfungsi untuk menentukan karakteristik reservoir. Karakter reservoir yaitu: demage ratio, permeabilitas lapisan (k), dan faktor skin.

Grafik Tekanan. Kegiatan pengujian DST direkam di dalam recorder, yang berisi grafik tekanan terhadap waktu (Pressure vs Time Plot). Hal ini bertujuan untuk mengetahui shut-in atau static pressure pada pada reservoir yang diuji. Pertama yang dilakukan adalah membuka katup DST (flowingperiod) kemudian menutup katup kembali. Hal ini menyebabkan tekanan naik mengarah ke tekanan statis reservoir. Tekanan ini  dapat terjadi atau mungkin tidak, tergantung berdasarkan pada sifat reservoir dan lamanya shut-in periodnya. Kemudian pembukaan kedua (second flowing period) disertai penutupan yang kedua dipakai yang berfungsi untuk menghitung produksi fluida serta reservoir parameter. Setelah terjadi flowing yang kedua, dan shut-in yang kedua, tekanan akan naik menuju tekanan statis. Tekanan ini biasanya lebih rendah dari tekanan statis reservoir.

Penerapan Drill Stem Testing: Cased Hole
Dilakukan setelah sumur diselubungi, kegunaan dari cased hole drill stem testing adalah untuk memperbaiki packer produksi. Kemudian sumur diuji flownya melalui perforasi pada selubung. Ada dua jenis dalam cased hole testing, yaitu: pressure operated dan mechanically operated.

Open Hole
Open hole drill stem testing merupakan pengujian yang paling ekonomis yang digunakan untuk mendeterminasi kapasitas produktif, tekanan, permeabilitas, atau  tingkatan minyak dan gas reservoir karena pengujian ini dilakukan sebelum proses penyelubungan. Peralatan untuk menguji, dijalakan di dalam sumur, dan zona yang di kehendaki terpisahkan menggunakan inflate atau compression-set packers, berdasarkan kebutuhan dan kondisi pemboran.

Prosedur
Selama normal pemboran sumur, pemboran mud dimasukan ke dalam drill stem dan keluar melalui drill bit. Dalam DST, drill bit dilepaskan dan diganti dengan alat DST dan alat meningkat ke bagian atas, dan bawah saat sedang diuji. Alat ini dikenal sebagai packers dan dipakai untuk menyekat antara dinding lubang bore dan pipa bor, memisahkan daerah yang diinginkan. Katup terbuka, mengurangi tekanan pada drill stem hingga ke terkanan permukaan, menyebabkan fluida mengalir ke luar dari fomarsi packed-off dan atas permukaan.

Prosedur Alternatif
Berdasarkan objektif pengujian dan cakupan kerja, DST memungkinkan untuk digunakan dalam beberapa kombinasi dari eksplorasi dan proses penyelesaian seperti fluid loss control dan well control, pengujian closed chamber, stimulasi sumur, dan kombinasi antara DST dan TCP.

Teknik Closed Chamber DST. 
Teknik closed chamber DST objek dari fluida yang masuk ke dalam drill pipe pada saat initial flowing period, bisa berupa gas, minyak atau air. Teknik ini memiliki fungsi untuk memperkirakan berapa produksinya. Teknik closed chamber DST menggunakan peralatan DSF dan peralatan permukaan yang biasa tetapi dipakai alat untuk menutup drill pipe, agar terdapat shut-in pressure, dan alat pengukur tekanan.
Sumber: http://www.fekete.com/SAN/TheoryAndEquations/WellTestTheoryEquations/Closed_Chamber_Test_Analysis.htm
Gambar Closed Chamber Test Wellbore Configuration

Drill Stem Test


Cased Hole Drill Stem Test
 
Bagaimana? Sekarang sudah mengerti tentang Drill Stem Test (DST) Formasi Geologi? Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasan anda. Terima Kasih.



Daftar Artikel:
  1. Pengertian & Sejarah

  1. Petrologi

  1. Geologi Struktur

  1. Geoteknik

  1. Stragrafi

  1. Geomigas



  
Disini saya juga masih belajar mengenai geologi yang saya sharing kan dari apa yang sudah saya dapat di bangku perkuliahan. Kritik, saran, dan koreksi sangat saya hargai dan saya sangat berterima kasih. Terima kasih sudah mau merelakan waktunya untuk membaca blog saya yang sederhana ini. Sekian artikel saya mengenai Drill Stem Test (DST) Formasi Geologi


Sumber: Wikipedia, Web Elnusa, Web Fekete dan bahan ajar selama kuliah.

0 Response to "Drill Stem Test (DST) Formasi Geologi"

Post a Comment

Popular Posts